Selasa, 15 Mei 2012

Toylet, Game Air Seni Dari Sega 'Kekuatan' Air Urin Anda Akan Ditampilkan Di Layar Kecil, Dalam Berbagai Macam Ilustrasi from vivanews.com


VIVAnews - Perusahaan game asal Jepang, Sega, membuat video game unik yang "bermain" dengan air urin. Game dinamakan Toylet ini didesain dengan memanfaatkan derasnya air urin saat Anda buang air kecil.

Mengutip laman Mashable, video game ini memakai sensor yang mendeteksi volume dan tekanan dari derasnya air urin yang dikeluarkan.

Permainan ini berlangsung kurang dari semenit. 'Kekuatan' air urin Anda akan ditampilkan di layar kecil, dalam berbagai macam ilustrasi game. Pemain hanya perlu mengarahkan air urinnya ke titik kecil di dalam toilet.

Kekuatan air urin itu akan muncul dalam ilustrasi mengisi kaleng kopi, kencangnya angin yang meniup rok reporter TV yang sedang membacakan laporan cuaca, atau adu ilmu layaknya permainan "Street Fighter".

Dari desainnya, video game ini jelas tidak dibuat untuk perempuan. Perlengkapan ini dijual seharga 140.000 Yen atau sekitar Rp 16 juta. Sedangkan satu game dibanderol seharga 10.000 Yen atau sekitar Rp 1,1 juta.

Box optional juga bisa ditambahkan, sehingga pembeli Toylet bisa menjadikan game ini seperti mesin arcade yang bisa berfungsi jika penggunanya membayar untuk mencobanya. Layar untuk iklan pun tersedia, yang tentu saja bisa dimanfaatkan untuk ruang bagi pengiklan.

Sega telah menguji sistem permainan ini di Tokyo pada musim gugur lalu. Sejumlah tanggapan positif pun didapat dari berbagai penjuru negeri matahari terbit itu.

Tirulah Semangat Bangsa Jepang from vivanews.com / efriyaldi.blogspot.com

Jepang memang layak dijadikan teladan dalam usaha menggapai keberhasilan dengan sumberdaya yang terbatas. Bahkan kondisi alam yang selalu digoyang gempa tidak membuat mereka hengkang dari negerinya.

Mereka terus bangkit dari keterpurukan dengan semangat 'Ganbatte Kudasai' yang membuat mereka tidak berhenti berjuang sampai cita-cita diraih, impian terwujud, dan tujuan tercapai.

Semangat motiviasi ini pula yang membuat mereka punya nyali menaklukkan dunia sehingga Indonesia pernah berada di bawh kekuasaannya. Amerika yang pernah berperang dengan mereka kini takluk dengan perang ekonomi yang dilancarkan Jepang.

Industri otomotif mereka merajai dunia, baik motor maupun mobil. Hampir di semua negara, nama-nama kendaraan Jepang berlalu lalang. Mereka mampu menciptakan produk murah, berkualitas, mengalahkan produk Amerika.

Ganbatte yang artinya lakukan sebaik mungkin, jangan menyerah, atau berikan usaha terbaik.

Ganbatte kudasai sering dikatakan orang Jepang jika mau berpisah atau saat mengerjakan sesuatu. Ganbatte sendiri berasal dari kata ganbaru. Dalam pergaulan sehari-hari khususnya pada teman dekat, banyak diucapkan ganbare.

Filosofi ganbatte sangat dahsyat, ia sudah turun temurun sejak ratusan tahun silam. Ganbarru sendiri berarti berusaha keras pada tugas sampai tugas itu selesai. Dengan kata lain, berusaha keraslah hingga mencapai sukses.

Sejak kecil, anak-anak di Jepang sudah diajarkan filosofi ganbaru. Kalau mengikuti lomba, mereka saling berkata ganbaru. Begitu juga mau mengikuti ujian, mereka mengatakan ganbaru. Hampir selurug lini kehidupan mempopulerkan kata ganbaru, agar semua berjalan sesuai dengan target yang direncanakan.

Buku berjudul Ganbatte ini layak Anda baca dan simak semangat perubahan di dalamnya. Mudah-mudahan semangat bangsa Jepang dalam meraih cita-cita ikut menular pula.

Tidak tertutup kemungkinan semangat kejayaan dalam diri bangsa Jepang akan ikut menular. Jepang saat ini masih bercokol sebagai raksasa Asia bahkan dunia. Perekonomian mereka maju pesat bahkan bisa mengalahkan Amerika.

Setiap kali dihadang bencana, Jepang selalu bangkit. Kebocoran reaktor nuklir juga tak membuat mereka berdiam diri dan meninggalkan nuklir, sampai sekarang mereka masih menggunakannya sebagai sumber energi utama.

Jepang Jadi Negara Tanpa Tenaga Nuklir. Jepang Menjadi Negara Tanpa Energi Atom Untuk Pertama Kalinya Sejak 40 Tahun from vivanews.comterakhir

VIVAnews - Jepang mematikan reaktor nuklir terakhirnya, yang masih difungsikan, Sabtu 5 Mei 2012. Langkah ini dilakukan untuk keamanan setelah kerusakan reaktor di Fukushima akibat dihantam gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011.

Dan, reaktor terakhir yang dimatikan itu adalah reaktor ketiga di perfektur Hokkaido. Namun, reaktor ini tak dimatikan selamanya. Hanya sementara, selama perawatan rutin.

Dengan dimatikannya reaktor ini, Jepang menjadi negara tanpa energi atom untuk pertama kalinya sejak 40 tahun terakhir. Hingga tahun lalu, Jepang memperoleh 30 persen tenaga pembangkit dari energi nuklir.

Ratusan orang menyambut gembira penutupan sementara ini. Mereka berjalan di jalanan Kota Tokyo. Membentangkan spanduk merayakan apa yang mereka inginkan, yakni berakhirnya tenaga nuklir di Jepang.

Sejak tragedi nuklir Fukushima, seluruh reaktor di Negeri Sakura itu dimatikan untuk perawatan. Reaktor-reaktor itu harus dites ulang agar tahan terhadap gempa dan tsunami. Dan otoritas setempat harus berhati-hati untuk membuka kembali reaktor-reaktor itu.

Dua reaktor di Ohi, Jepang bagian Barat, telah dinyatakan aman. Pemerintah Jepang mengatakan reaktor itu harus dihidupkan kembali untuk menambal kekurangan energi yang sangat besar.

Menteri terkait juga telah mengingatkan Jepang akan menghadapi pembatasan energi pada musim panas mendatang, jika reaktor itu tidak segera diaktifkan. Sementara itu, otoritas setempat masih memroses persetujuan pengaktivan kembali reaktor tersebut.

Sebelumnya, enam reaktor nuklir di Fukushima Daiichi rusak parah saat terjadi gempa dan tsunami pada 11 Maret 2011. Ledakan terjadi pada empat reaktor setelah sistem pendinginnya mati. Peristiwa itu menyebabkan kebocoran radiasi dan memaksa ribuan orang dievakuasi. Zona bahaya sejauh 20 kilometer diterapkan di sekitar reaktor itu.

Jepang Tawarkan Beasiswa untuk Lulusan SLTA. Masa Pendaftaran Untuk Studi Di Negeri Sakura Itu Berlangsung Hingga 15 Juni 2012 from vivanews.com

VIVAnews - Kedutaan Besar Jepang hari ini kembali membuka program tahunan Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) kepada siswa-siswi Indonesia lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk menimba ilmu di Negeri Sakura. Pendaftaran berlangsung hingga 15 Juni 2012.

Menurut Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, bea siswa itu memberi kesempatan kepada para peminat untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Professional Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2013 (April 2013). Pelamar hanya bisa mendaftar satu program dari S-1, D-3, atau D-2.

Syarat-syarat pelamar antara lain harus bertanggal lahir antara 2 April 1991 hingga 1 April 1996. Nilai rata-rata ijazah atau rapor kelas 3 semester/cawu terakhir minimal 8,4 untuk program S-1, 8,0 untuk program D-3, atau 8,0 untuk program D-2.

Jika pada saat penutupan (15 Juni 2012) nilai ijazah asli belum bisa dikeluarkan, maka nilai ijazah sementara dari Kepala Sekolah bisa diterima. "Pelamar harus lulus dari SLTA, atau akan lulus maksimal 31 Maret 2013," demikian pernyatan Kedubes Jepang yang diterima VIVAnews.

Formulir pendaftaraan bisa diunduh dari laman Kedutaan Jepang http://www.id.emb-japan.go.jp/sch_slta.html. Formulir yang sudah diisi bisa diantar atau dikirimkan ke Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang, lengkap dengan fotokopi rapor, ijazah, dan nilai ijazah sampai tanggal 15 Juni 2012.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan: 021-3192-4308 Ext. 175, 176).

Penduduk Jepang Terancam Punah. Jumlah Warga Menyusut Dengan Berkurang Satu Orang Tiap 100 Detik from vivanews.com

VIVAnews - Populasi anak-anak hingga usia 14 tahun di Jepang saat ini mencapai 16,6 juta. Namun, jumlahnya menyusut dengan berkurang satu orang tiap 100 detik. Studi terbaru menunjukkan, jika hal ini terus dibiarkan, maka penduduk Jepang akan punah dalam 1000 tahun.

"Jika angka kelahiran terus menurun, lama-lama Hari Anak pada 5 Mei 3011 hanya akan dirayakan seorang anak saja. Seratus detik kemudian, tidak akan ada lagi anak yang tersisa," kata Hiroshi Yoshida, profesor ekonomi di Universitas Tohoku, seperti dimuat Daily Mail Senin 14 Mei 2012.

Menurut Yoshida, angka kelahiran mulai menunjukkan penurunan yang mengkhawatirkan sejak 1975. Saat itu, tingkat kesuburan penduduk Negeri Sakura anjlok hingga di bawah dua.

Pemerintah Jepang memproyeksikan jika angka kelahiran akan menjadi 1,35 anak per wanita dalam 50 tahun, atau berada di bawah standar kesehatan normal. Sementara jumlah penduduk anak berkurang, jumlah lansia akan bertambah.

Ledakan lansia ini membuat pusing para pembuat kebijakan yang harus menyiapkan dana pensiun dalam jumlah besar, sementara jumlah pekerja usia muda terus berkurang.

Sementara itu, produsen popok Unicharm menyatakan, kini penjualan popok dewasa mereka untuk pertama kalinya sedikit melampaui popok bayi sejak 1987.

Angka harapan hidup di Negeri Matahari Terbit selama ini merupakan yang tertinggi di dunia. Namun diharapkan, angkanya meningkat dari 86,39 tahun pada 2010 menjadi 90,93 tahun pada 2060 untuk wanita, dan 79,64 tahun menjadi 84,19 tahun untuk pria.

Jumat, 04 Mei 2012

L'Arc-en-Ciel Ketagihan Nasi Goreng from liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta: Nasi Goreng ternyata membuat personel grup musik asal Jepang beraliran J-Rock kepincut. Mereka sampai-sampai ketagihan menyantapnya.

"Kita suka sama nasi goreng, rasa nya yang enak membuat kita jadi ketagihan," kata Hyde sang vokalis saat menggelar konfrensi persnya di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (1/5).

Hyde menjelaskan bahwa dirinya menyesal lantaran L'Arc-en-Ciel tidak menggelar konser di Indonesia sejak dahulu. Terlebih saat mengetahui, L'Arc-en-Ciel sangat populer di Indonesia. "Coba kita dateng ke Indonesia lebih awal, karena saya senang sekali melihat kotanya dan antusias penontonnya," kata Hyde.

Di sisi lain, sang Gitaris yakni Ken menambahkan bahwa dirinya sangat menyukai masyarakat Indonesia lantaran murah senyum dan ramah. "Tidak sabar untuk konser. Orang Indonesia banyak senyum," terangnya.

Untuk pertama kalinya, band asal Jepang, L'Arc-en-Ciel menginjakkan kaki di Indonesia. Band dengan hits 'Hitomi no Juunin' tersebut akan menggebrak Lapangan D Senayan, Jakarta, Rabu (2/5) lewat konser bertajuk 'L'Arc-en-Ciel 20th Anniversary World Tour'.

Indonesia menjadi salah satu negara yang disambangi L'Arc-en-Ciel dalam tur keliling dunia mereka. Konser dalam rangka perayaan eksistensi dua dekade mereka di industri musik ini juga digelar di Hong Kong, London, Paris, Singapura, Seoul, dan New York.

Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati mengatakan, L' Arc-En-Ciel telah memiliki banyak penggemar setia di Indonesia. "Dengan karakter khas dan unik, mereka terus eksis di panggung musik dunia dan memiliki penggemar fanatik di berbagai negara," ujar Maya dilokasi yang sama.

Band tersebut beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsuya (bass), dan Yukihiro (drum).

Sempurna, L'Arc en Ciel Puaskan 7.000 Penggemar from inilah.com



INILAH.COM, Jakarta - L'Arc en Ciel World Tour 2012 puaskan lebih dari 7.000 penggemar. Tak hanya dengan hits dan aksi panggungnya, namun juga dengan tata suara, lampu dan panggung sempurna.

Rekaman video L'Arc en Ciel World Tour 2012 tayang sekita di satu layar besar multimedia yang menjadi latar belakang panggung di Lapangan D, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (2/5) malam . Sungguh teknologi tampilan gambar yang sempurna ala Jepang. Begitu juga dengan dua layar yang lebih kecil di kiri dan kanan panggung utama.

Ya, lebih dari 7.000 penggemar L'Arc en Ciel ribut bersorak, bertepuk tangan dan berdecak kagum dengan aksi panggung yang sungguh terkonsep matang.

Terang saja, konser L'Arc en Ciel di Jakarta yang merupakan tur ke-9 dari 14 kota L'Arc en Ciel World Tour 2012 siap direkam ke dalam format DVD, yang nantinya akan dijual usai tuntasnya konser.

Tepat pukul 20.00 WIB, munculah Ken (gitar) berkemeja cokelat dengan padanan jas abu-abu berkilap. Sedangkan sang penggebuk drum Yukihiro, kontras dengan Ken, karena memakai kaus singlet motif garis merah dan biru. Sementara pemetik bass Tetsuya begitu apik bergaya kini dengan stelan busana dominan putih, plus polos merah muda. Sedangkan Hyde begitu maksimal dengan singlet putih panjang dengan balutan blezzer hitam. Termasuk dengan tata rambut kepang sambung warna-warni, ciri khasnya.

L'Arc en Ciel pun menghentak arena konser yang dipromotori Marygops, melalui hits pembuka Ibara No Namida, Chase dan Good Luck My Way. Ribuan penggemar pun ikut bernyanyi dan berjoget gaya lompat ala L'Arc en Ciel.

Sukacita hening sejenak, namun sekita Hyde menyapa penggemarnya. "Halo Jakarta. Kenalkan kami L'Arc en Ciel. Kalian senang bertemu aku? Aku? aku juga, aku juga. Kalian sudah mandi datang kemari? Jakarta selamat menikmati," tutur Hyde dengan bahasa Indonesia aksen Jepang sekenanya, sambil tertawa kecil.

Honey, Drink It Down dan Revelation langsung digeber. Musikalitas maksimal L'Arc en Ciel, membius penggemar hanyut di dalamnya. Lagu selanjutnya, Hitomi No Junnin terdengar lebih melow mendalam. Suara Hayde terdengar emosional. Klimaksnya, mata Hayde yang memerah menjadi tak kuasa meneteskan air mata, saat melantunkan Forbidden Lover. Begitu juga dengan lagu My heart Draws a Dream.

Jeda sesaat Ken yang kini berbicara dengan bahasa Indonesia, dengan contekan tulisan di atas secarik kertas. "Mantap. Kami L'Arc en Ciel. Gue kemarin lusa foto di Kota Tua. Foto-fotonya keren banget," ujar Ken bersemangat, disambut sorak sorai penonton.

Ken melanjutkan perkataanya, "Jakarta tuh panas gila ya? Makanya kemarin gue berenang, pengennya sih, sama cewek-cewek pakai bikini, cuma nasib, adanya gue dan teman gue. Hari ini ada yang pakai bikini nggak? (dalam nada canda). Mantap, man man man, tap tap tap."

"Semalam gue makan mie goreng, nasi goreng sama sate. Gokil abis. Mantap, man man, gue beli oleh-oleh buat Hyde di Pasaraya. Gue beli wayang, samurai kecil sama gelang-gelang. By the way busway, si Hyde pasti nggak ngerti," imbuh Ken sambil memberikan plastik belanjaan untuk Hyde.

Hyde langsung memainkan wayang golek dan gamblang kecil, setelah sempat menata terlebih dulu gamelannya. Hyde juga meniup suling, namun tak bisa. Sementara Ken tiba-tiba memainkan gamelan. Kejadian spontan di atas panggung tersebut, membuat Ken dan Hyde tertawa bahagia.

"Terima kasih," ucap Hyde kepada Ken.

"Habis ini gue bakal suruh Hyde mainin tuh suling sama gamelan. Mantap," kata Ken bersemangat.

Aksi L'Arc en Ciel pun berlanjut. Seventh Heaven, Driver's High, Stay Away dan Ready Steady Go. Tuntas lagu tersebut, giliran Yukihiro tampil solo. Tak seperti personel lainnya, Yukihiro tak mengeluarkan suara dari mulutnya.

Hujan gerimis pun jatuh, namun tak membuat penggemar bergeser dari arena konser, Anata pun terdengar, setelah sebelumnya dinyanyikan penggemar sebagai intronya.

Tuntas? Belum, tiba-tiba Tetsuya muncul sendiri di atas panggung dan mengatakan, " "Gue Suju dari Korea. Ups," ujar Tetsuya dalam nada canda.

"Suaranya mana? Apakah kamu mau pisang gue? Atau kamu mau jilat lolipop gue?," kata Tetsuya lagi bernada canda dalam bahasa Indonesia yang terdengar sulit. Tetsuya lantas tertawa sambil melempar pisang dan lolipop.

"Terima kasih," ucap Hyde sembari melempar ciuman.

"Kamu senang? Aku juga. Kami akan datang ke Indonesia lagi. Terima kasih. Ini lagu terakhir," tutur Hyde.

Niji pun dimainkan, konser pun usai tepat pukul 22.30 WIB. Penggemar pun terpuaskan saat semua personel L'Arc en Ciel pun berpamitan.

"Swear, konsernya kerena gila. Bagus abis. Gue puas banget, karena sama apa yang gue bayangin sebelum nonton," ujar presenter Indonesian Idol, Daniel Mananta.

Hal senada juga disampaikan penonton lainnya, Gabriel (26). "Nggak percuma gue beli tiket konser. Keren dan gokil (gila, red) abis."

Ken L'Arc en Ciel' Cari Penonton Berbikini from tempo.com



TEMPO.CO, Jakarta - Band asal Jepang L'Arc en Ciel menggelar konser di Lapangan D, Senayan, Jakarta, Rabu, 2 Mei 2012. Penampilan mereka memukau ribuan penonton malam itu.

Selain karena didukung tata panggung yang mewah, beberapa kali para personelnya mencoba berinteraksi dengan penonton, salah satunya, dengan cara menggunakan bahasa Indonesia.

Interaksi itu dimulai saat mereka membawakan lagu ke-11-nya, My Heart A Dream. Tiba-tiba iringan musik berhenti dan sang pemain gitar Ken mengambil secarik kertas. "Mantap. Selamat malam Jakarta," ujar Ken terbata-bata.

Ken menceritakan kegiatannya dan teman-temannya selama berada di Jakarta. Ia merasa cuaca di Jakarta begitu panas, berbeda dengan negara asalnya di Jepang.

"Makanya kemarin gue berenang, mau lihat cewek pakai bikini. Emang nasib, adanya gue sama temen gue doang," katanya. "Hari ini ada yang pakai bikini enggak?" teriaknya lagi yang langsung memancing tawa penonton.

Selain itu, band yang digawangi Hyde (vokal), Tetsuya (bas), Ken (gitar), dan Yukihiro (drum) ini juga tak mau melewatkan menyantap kuliner khas Indonesia. "Semalam gue makan nasi goreng. Nasi gorengnya gokil!" teriaknya lagi.

Band yang populer dengan lagu Stay Away ini membawakan 19 lagu malam itu. Durasi konser terhitung lebih dari 2 jam. Kendati sempat beberapa kali turun gemercik air hujan, penonton tak terlihat beranjak dari tempatnya berdiri.

L’Arc en Ciel Gunakan Bahasa Indonesia Selama Konser Perdananya di Jakarta from halojepang.com



(Jakarta-Indonesia) Band rock asal Jepang L’Arc en Ciel menyapa penonton dengan bahasa Indonesia, selama konser perdananya di Jakarta, yang berlangsung semalam, Rabu (02/05) di Senayan, Jakarta Selatan. Dalam konser bertajuk “L'Arc en Ciel 20th Anniversary World Tour” yang dipromotori Marygops Studios bekerjasama dengan Midas Promotions, Hyde (vokalis), Tetsuya (basis), dan Ken (gitaris), sangat atraktif berinteraksi dengan lebih dari 8,000 penonton yang hadir. Hanya Yukihiro (drummer) yang tetap diam dibalik drumnya.


Meskipun dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata dan menyontek di selembar kertas, para personel L’Arc en Ciel tampak sangat percaya diri mengajak para penonton berinteraksi, termasuk menceritakan pengalaman mereka saat berbelanja di Pasaraya.


“Gue beli oleh-oleh buat Hyde di Pasaraya. Gue beli wayang, pulpen wayang, gamelan kecil, sama suling. By the way busway, si Hyde pasti sekarang ga ngerti gue ngomong apaan. Abis ini gw bakal suruh Hyde mainin tuh suling sama gamelan,” ujar Ken berbahasa Indonesia sambil menyerahkan sekantong barang belanjaannya, dan langsung diterima dengan wajah bingung oleh Hyde. Hyde yang penasaran bahkan mencoba memainkan suling dan gamelan yang diserahkan Ken di atas panggung.


Konser perdana L’Arc en Ciel di Jakarta berlangsung selama 2,5 jam dengan 19 lagu pilihan, dibuka dengan “Ibara no Namida”, kemudian dilanjutkan dengan deretan lagu yang membangkitkan semangat, termasuk “Driver’s High”, “Stay Away”, dan “Ready Steady Go”, serta terakhir ditutup dengan “Niji”.


Selama konser, band yang dibentuk sejak tahun 1991 di Osaka dan telah meluncurkan 13 album ini, tampil secara optimal dan berhasil menghipnotis penonton untuk ikut bergoyang, bahkan Hyde, diusianya yang kini menginjak 43 tahun, tidak terlihat kelelahan dengan aksi panggung yang aktraktif dan tetap dapat menjaga kualitas vokalnya.


Konser perdana L’Arc en Ciel di Jakarta, merupakan salah satu konser yang paling ditunggu-tunggu oleh penggemar musik di Indonesia, bahkan sejak belasan tahun silam.


Jakarta sendiri merupakan lokasi ke-8 tempat digelarnya konser “L’Arc en Ciel 20th Anniversary World Tour” setelah Hong Kong, Bangkok, Shanghai, Taipei, New York, London, Paris, dan Singapura, kemudian dilanjutkan ke Seoul.


Meskipun baru pertama kali menggelar konser di Indonesia, para personel L’Arc en Ciel menyatakan sangat senang dengan sambutan para penonton Indonesia, bahkan sebelum turun dari panggung, Hyde berjanji akan datang lagi ke Indonesia.


“Terima kasih Jakarta. Kami (akan) datang lagi ke Indonesia,” ujar Hyde sambil melambaikan tangan kepada para penonton.


Sementara itu, sebagian besar penonton yang ditemui seusai konser, mengaku sangat puas dengan penampilan L’Arc en Ciel, dan berharap mereka dapat menggelar konser lagi di Indonesia.


“Mudah-mudahan mereka menepati janjinya untuk datang lagi ke Indonesia. Saya sendiri sudah 10 tahun menunggu-nunggu konser Laruku di Indonesia. Saya harap konser selanjutnya tidak hanya satu hari dan diselenggarakan di akhir pekan,” ujar Fauzi (25 tahun) asal Yogyakarta yang sengaja datang ke Jakarta untuk menonton konser L’Arc en Ciel.


Rencananya, konser di Jakarta, menjadi salah satu dari empat negara yang akan didokumentasikan manajemen Laruku dalam bentuk DVD, dan akan dipasarkan setelah tur konser berakhir. Sampai saat ini, pihak promotor dan manajemen Laruku belum menyebutkan waktu peluncuran dan harga DVD konser tersebut.

Hyde L'Arc~en~Ciel sapa penonton pake bahasa Indonesia


Hyde kooperatif banget. Doi nyapa penonton dengan ramah dan bahasa indonesia yang enak didengar. Bahkan cowok cantik ini bertanya kepada penonton apakah sudah mandi sebelum datang.

Melanjutkan konser, setelah memainkan ‘Chase’, ‘Good Luck My Way’ yang ngebakar adrenalin penonton, untuk lagu keempat, L’Arc En Ciel ngebawain lagu ‘Honey’.

Lagu yang populer tahun 90an ini langsung disambut meriah penonton yang memadati Lapangan D Senayan.

Lanjut lagu ‘Generation’. Di lagu ini penonton terasa terbakar, bro!! Apalagi dipanggung tiba-tiba keluar obor-obor api yang keren banget.

Lanjut, lagu yang langsung disambut meriah ‘Hitomino Jyunin’.

Dibuka dengan alunan piano, penonton dibuat rileks. Kemudian masuk deh awal lagu yang ngebikin L’Arc En Ciel makin populer di industri dunia terutama Asia. Cielers jadi bikin tambah semangat ngikutin tiap lagu yang dimainin band papan atas di Jepang ini!

Sebelum konser aja, euphoria penonton konser L’Arc En Ciel memang udah gila! Seperti waktu foto di photo booth, antriannya parah boss!

Booth yang satu ini bener-bener unik. Selain nyedian patung berfoto keempat anggota band, juga ada virtual photo booth yang bikin gaya lo berubah jadi ala Tetsu cs. Keren kan!

Merchandise booth pun rame sama penggemar yang pengen punya cendramata asli band J-rock itu. Di sini lo bisa beli T-shirt, poster, hooded towel dan tas. Harganya pun beragam mulai dari 50 ribu aja sampe ratusan ribu.

Buat fans yang laper dan haus, stands makanan juga udah disiapin.

L Arc en Ciel Rindukan Indonesia Kembali from dreamersradio.co.id


Bagi kamu penggemar Japanese rock tentunya tidak asing dengan band yang satu ini. L Arc en Ciel yang digawangi oleh Tetsuya, Hyde, Ken dan Yukihiro sudah produktif dalam menghasilkan karya sejak tahun 1991, baru saja menggelar konser di Jakarta, bahkan ia mengungkapkan ingin tampil lagi di Indonesia.

Konser yang diselenggarakan pada Rabu, 2 Mei kemarin dilakukan dalam rangka perayaan kebersamaan mereka selama 20 tahun. Walau album terbaru, Butterfly baru saja rilis, namun L Arc en Ciel tidak hanya membawakan lagu dari album terbaru, tetapi juga lagu yang populer di kalangan masyarakat Indonesia.

Hitomi No Jyuunin, My Heart Draws A Dream, dan Ready Steady Go! adalah beberapa lagu hits yang dibawakan oleh L Arc en Ciel dalam konser perdananya tadi malam. Penonton pun ikut bernyanyi dengan penuh semangat!. Lagu yang menjadi single pertama L Arc en Ciel dari album terbarunya pun tidak lupa mereka bawakan, berjudul XXX dan dibawakan dengan versi bahasa Inggris.

Sementara itu, lagu upbeat yang terdapat dalam setlist konser L Arc en Ciel di Indonesia sukses membuat banyak penonton mandi keringat. Sedangkan lagu populer yang dibawakan seperti Stay Away, The Fourth Avenue Cafe, Seventh Heaven, Good Luck My Way serta beberapa lagu lainnya yang berasal dari album-album mereka yang telah dirilis sejak lama.

Penampilan yang luar biasa dari L Arc en Ciel ini ditutup dengan lagu Niji sebagai encore. Energi positif dari penonton nampaknya dapat dirasakan oleh para personil band di atas panggung. Hal ini terbukti dari kalimat yang diucapkan Tetsuya pada akhir konser,

“Kami akan balik lagi, kami akan balik lagi!” tuturnya.

L’Arc-en-Ciel Punya Penggemar Fanatik from pikiran-rakyat.com



JAKARTA, (PRLM).- Penggemar Japanese Rock di Indonesia terbilang cukup banyak. Hal itu bisa dibuktikan pada konser tour dunia L’Arc-en-Ciel di Lapangan D Senayan Jakarta, semalam. Ribuan penonton sudah memadati tempat konser, jauh sebelum L’Arc-en-Ciel tampil di atas panggung.

Selain di Jakarta, rangkaian tour dunia L’Arc-en-Ciel berlangsung di Hong Kong, New York, London, Paris, Singapura, dan Seoul. Penampilan mereka di Jakarta, merupakan kali pertama menemui penggemarnya di Indonesia. Grup musik yang digawangi Tetsuya (bas), Hyde (vokalis), Ken (gitar), dan Yukihiro (drum) tampaknya punya fans fanatik.

“Kenapa L’Arc-en-Ciel kami bawa ke sini, karena di Indonesia sudah banyak penggemarnya. Bahkan setelah dipoling, penikmat musik Indonesia memilih mereka agar bisa konser di Jakarta. Kebetulan juga mereka sedangkan melakukan tour dunia. Jadi mereka bisa singgah ke Jakarta untuk tampil di LA Lights Concert L’Arc-en-Ciel,” papar Maya Shintawati, Brand Manager LA Lights saat ditemui di Lapangan D Senayan Jakarta.

Konser L’Arc-en-Ciel ini terbilang mewah, karena didukung oleh 90,000 watt soundsystem yang disertai delay sebesar 36 000 watt dan lighting berkekuatan 400 000 watt ditambah backdrop panggung berukuran 19.6 meter x 5,6 ,meter. L’Arc-en-Ciel pernah meraih rekor atas penjualan tiket tercepat di tahun 2006 untuk konser L’Anniversary “ di Tokyo Dome. Begitu juga di Jakarta, demam penyanyi Jepang ditandai dengan penjualan tiket hanya dalam tempo hitungan menit sudah ludes.

Konser Super Lengkap L’Arc en Ciel from yahoo.com


“Gua SuJu, dari Korea.”

Kalimat itu dilontarkan oleh Tetsuya, pemain bass band legendaris L’Arc en Ciel asal Jepang, saat konser di Senayan, Rabu (2/5) malam. Sontak penonton tertawa.

Dan kata-kata itu tidak diucapkan dalam bahasa Inggris. Sepanjang konser yang bertajuk “L'Arc en Ciel World Tour 2012” ini, L’Arc en Ciel hanya menggunakan bahasa Inggris untuk mengatakan “Come on” dan “Jump”. Praktis seluruh dialog dengan penonton dilakukan dengan bahasa Indonesia.

Sebelumnya, gitaris Ken bahkan sempat membacakan esai singkat mengenai kegiatannya sebelum konser. “Gue kemarin ke Kota Tua. Foto-foto. Jakarta panas banget, ya? Makanya di hotel, gue berenang. By the way busway…”
Tawa penonton kembali tumpah mendengar bagaimana gitaris ini bercerita dengan bahasa Indonesia gaul.

Ia kemudian menceritakan, dan bahkan membawa ke atas panggung, oleh-oleh yang ia beli di Pasaraya. Ada wayang golek, perangkat gamelan kecil, dan sebuah suling bambu. Sementara Ken memainkan gamelan kecilnya, vokalis Hyde mencoba meniup suling bambu, dan gagal dengan jenaka.

Selain berinteraksi sangat hangat dan penuh humor dengan penonton, konser debut L’Arc en Ciel di Indonesia yang sudah ditunggu oleh fans selama belasan tahun ini sungguh memuaskan. Tim berbaju hitam dengan tag L’Arcrew (tim produksi L’Arc en Ciel) mengendalikan tata suara dan layar visual di panggung. Animasi di layar visual yang disesuaikan dengan tema tiap lagu benar-benar memukau penonton.

Jika tak memainkan animasi, layar visual besar sebagai backdrop panggung itu menampilkan setiap gerak-gerik personel L’Arc en Ciel yang terdiri dari Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsuya (bas) dan Yukihiro (drum). Penonton bahkan dengan sangat jelas dapat melihat airmata Hyde yang jatuh di pipinya saat menyanyikan “Forbidden Lover”.

Setiap pemain instrumen L’Arc en Ciel juga sempat beraksi solo. Gitaris Ken memainkan solo gitar yang melodius sebelum berlanjut ke intro “My Heart Draws A Dream”. Pemain bas Tetsuya beraksi saat encore, sebelum melepaskan joke tentang Super Junior tadi dan melanjutkan lagu “Link”.

Sedangkan solo drum Yuki menutup combo “Driver's High”, “Stay Away”, dan “Ready Steady Go” yang membuat tanah di Lapangan D bergetar karena penonton tak berhenti bernyanyi dan melompat sepanjang ketiga lagu sebelum encore ini.

Titik paling sempurna konser ini datang dengan bantuan alam. Penonton menunggu L’Arc en Ciel kembali ke panggung untuk encore dengan menyanyikan lagu “Anata” mengikuti lirik di layar. Hujan gerimis mulai turun. Dan ketika lampu panggung menyala kembali, L’Arc en Ciel tampil dan bersama-sama penonton melanjutkan lagu syahdu tersebut di bawah gerimis. Romantis!

“Ini lagu terakhir,” kata Hyde, tentu saja dalam bahasa Indonesia, sebelum membawa penonton melepas energi terakhir dengan menyanyikan lagu “Niji”. Tak terasa konser super lengkap ini mencapai penghabisan. Hyde melangkah ke sisi panggung sambil melepaskan kecupan ke penonton. “Saya datang lagi ke Jakarta,” janjinya sebelum menghilang.

“Sampai ketemu gue lagi,” kata pemain bas Tetsuya yang terakhir meninggalkan penonton. Sebelumnya, ia memang tinggal di panggung sendirian untuk membagi-bagikan pisang ke penonton.

Pisang? Ya. Pisang. Konser ini terlalu lengkap, sampai hal absurd pun ada. Terima kasih, L’Arc en Ciel. Datang lagi ke Jakarta.

L Arc en Ciel Menyesal Baru Kunjungi Indonesia from beritasatu.com



"Orang Indonesia banyak senyum."

Hari ini band asal Jepang L' Arc ~ en ~ Ciel akan menyapa penggemarnya di Indonesia dalam gelaran konser bertajuk 'L' Arc ~ en ~ Ciel 20th Anniversary World Tour.'

Band dengan hits Hitomi no Juunin tersebut akan menggebrak Lapangan D Senayan, Jakarta malam nanti. Dalam jumpa pers yang dilangsungkan, Selasa (1/5), para personel L' Arc ~ en ~ Ciel sepertinya sudah tidak sabar lagi untuk manggung di publik tanah air untuk pertama kalinya itu.

"Saya sudah tidak sabar untuk manggung. Orang Indonesia banyak senyum dan kami senang mau jalan-jalan di Jakarta," ujar Ken sang gitaris.

Melihat animo penggemar terhadap konser mereka, para personel L' Arc ~ en ~ Ciel menyesal kerap melewatkan Indonesia sebagai tempat tujuan konser.

"Makanan disini enak dan saya mau mencari nasi goreng," ujar Hyde sambil tersenyum.

Indonesia menjadi salah satu negara yang disambangi L' Arc ~ en ~ Ciel dalam tur keliling dunia mereka. Konser tersebut juga akan digelar di Hong Kong, London, Paris, Singapura, Seoul dan New York.

Hyde 'L'Arc-en-Ciel' Ingin Makan Nasi Goreng from VIVAnews.com



VIVAnews - Untuk pertama kalinya, band asal Jepang, L'Arc-en-Ciel menginjakkan kaki di Indonesia. Band dengan hits 'Hitomi no Juunin' tersebut akan menggebrak Lapangan D Senayan, Jakarta, Rabu besok, 2 Mei 2012, lewat konser bertajuk 'L'Arc-en-Ciel 20th Anniversary World Tour'.

Dalam konferensi pers hari ini, Selasa, 1 Mei 2012, para personel L'Arc-en-Ciel, seperti Tetsuya (Tetsu), Hyde (Hide), Ken, dan Yukihiro mengaku tak sabar tampil di hadapan para penggemarnya di Indonesia untuk pertama kali.

"Tidak sabar untuk konser besok. Orang Indonesia banyak senyum. Sebelum konser kita mau jalan-jalan di sini, di Jakarta," kata sang gitaris, Ken, di Hotel Mulia, Senayan.

Sementara itu sang vokalis, Hyde menyesal L'Arc-en-Ciel tak menggelar konser di Indonesia sejak dahulu. Terlebih saat mengetahui, L'Arc-en-Ciel sangat populer di Indonesia. Malam ini, Hyde pun berencana memburu makanan kesukaaanya.

"Nanti malam saya mau cari nasi goreng, tidak sabar saya," ucap Hyde.

Indonesia menjadi salah satu negara yang disambangi L'Arc-en-Ciel dalam tur keliling dunia mereka. Konser dalam rangka perayaan eksistensi dua dekade mereka di industri musik ini juga digelar di Hong Kong, London, Paris, Singapura, Seoul, dan New York.

Brand Manager LA Lights, Maya Shintawati mengatakan, L' Arc-En-Ciel telah memiliki banyak penggemar setia di Indonesia. "Dengan karakter khas dan unik, mereka terus eksis di panggung musik dunia dan memiliki penggemar fanatik di berbagai negara," ujar Maya.

L Arc en Ciel Ingin Konsernya Ditonton SNSD from Kapanlagi.com



Kapanlagi.com - Band rock L Arc en Ciel baru-baru ini menyebut nama Girls Generation dalam interview yang digelar menyambut konser mereka di Korea.


Band yang pertama kali debut pada tahun 1991 dan telah menjadi bintang lebih dari 20 tahun ini memang dijadwalkan untuk menggelar konser di Korea, Sabtu (05/05) pasca konser yang digelar di Indonesia hari ini, Rabu (02/05).


Dalam konser di Korea, band yang berhasil membukukan penjualan sold out dalam dua menit untuk konser di Tokyo Dome itu mengungkap apa yang mereka tunggu-tunggu.


"Kami menanti artis-artis Korea untuk menyaksikan konser kami," ucap L Arc en Ciel. "Seperti mungkin Girls Generation," tambah mereka dengan sedikit malu-malu.


Konser yang digelar tanggal 5 Mei tersebut bertempat di Jamsil Gymnasium. Akankah L Arc en Ciel berhasil mendirikan tahta musik Jepang kembali di antara gempuran K-Pop?

Konser di Indonesia, L Arc en Ciel Pamer Gamelan from Kapanlagi.com


Kapanlagi.com - Band L Arc en Ciel akhirnya datang menggelar konser di Indonesia dalam salah satu rangkaian konser ke-20 tahun mereka. Memiliki penggemar fanatik, banyak dari penonton tersebut sudah lebih dari 10 tahun menunggu-nunggu konser ini hadir di Jakarta.


Berbagai lagu seperti Fate, Forbidden Lover dan Stay Away mengisi rangkaian konser tersebut. Ada juga Ready Steady Go dan Niji yang menjadi soundtrack dari film anime ternama SAMURAI X, dibawakan secara mantap oleh Hyde, Tetsuya, Yukihiro dan Ken.


Selain itu di atas panggung mereka juga memamerkan barang-barang yang mereka dapat dari Pasaraya. Band ini pun membeli barang-barang khas Indonesia seperti gamelan, seruling dan wayang sebagai suvenir. Bahkan Hyde sempat memainkan seruling tersebut di atas panggung.


"Terima kasih Jakarta. Kami (akan) datang ke Indonesia lagi," kata Hyde di atas panggung lapangan D Senayan, pasca melantunkan lagu Niji, Rabu (02/05).

Band L`arc-en-Ciel berjanji akan datang lagi from ANTARANEWS.com



Jakarta (ANTARA News) - Konser band rock asal Jepang, L`Arc-en-Ciel ditutup dengan lagu "Niji" dan janji Hyde (vokalis) untuk datang lagi ke Indonesia.

"Terima kasih Jakarta, kami akan kembali, `mata ne` (sampai jumpa lagi)," kata Hyde sambil melambaikan tangan sebelum menyanyikan lagu Nidji di Lapangan D Senayan, Jakarta, Rabu malam (2/5).

L`Arc-en-Ciel tampil membawakan 19 lagu dalam konser `outdoor` yang berdurasi dua jam yang terdiri atas hits-hits mereka, antara lain "Ready Steady Go", "Hitomi no Jyuunin", "Fourth Avenue Cafe", dan "Stay Away".

Namun penonton yang berjumlah sepuluh ribu orang, berdasarkan tiket yang disediakan panitia dan habis terjual, bisa ikut bernyanyi bersama di hampir semua lagu.

Terlebih di saat-saat Hyde mengarahkan pengeras suaranya ke arah penonton, seperti saat mereka membawakan dalam lagu "Anata".

Konser L`Arc-en-Ciel di Jakarta berjalan lancar meskipun beberapa kali sempat diguyur hujan dan penonton harus menunggu selama satu jam dari jadwal konser seharusnya dimulai, yakni pukul 19.00 WIB.

Namun para penonton tetap berdiri di tempat mereka masing-masing, "Apalah arti menunggu satu jam setelah menanti kedatangan mereka selama sepuluh tahun," kata Rizky Ahmad (30) yang mengaku penggemar L`Arc-en-Ciel sejak sekolah menengah pertama.

Konser L`Arc-en-Ciel di Jakarta merupakan bagian dari rangkaian tur dunia mereka ke sebelas negara, yakni untuk menandai 20 tahun karier mereka di dunia musik.

Usai menggelar konser di Lapangan D Senayan, Jakarta, pada Rabu (2/1), Laruku akan melanjutkan turnya ke Seoul, Korea Selatan, pada 5 Mei.

Sebelum ke Jakarta, Laruku telah tampil di Singapura, Paris, London, New York, Taipei, Shanghai, Bangkok, dan Hongkong.

L Arc en Ciel Super Junior Dari Korea? from Kapanlagi.com


Kapanlagi.com - Berbagai hal menarik terjadi di konser L Arc en Ciel di Lapangan D Gelora Bung Karno, Jakarta tadi malam, Rabu (02/05). Musikalitas band ini sendiri sudah tidak diragukan lagi ketika membawakan lagu-lagu seperti Chase, Good Luck My Way maupun Ready Steady Go dengan perpaduan kembang api.


Hujan gerimis yang hadir tidak menghalangi semangat penonton di panggung outdoor tersebut. Kala lagu Anata dimainkan dengan iringan lantunan piano, layar raksasa yang cukup hidup dalam menghadirkan background tiba-tiba berubah menjadi lirik raksasa.


Hyde malam itu kembali tampil fashionable dengan sentuhan fashion ala Bjork dan Boy George. Pria tersebut mengenakan topi lebar yang sebenarnya merupakan topi cewek.


Selain itu band yang menyayangkan Jakarta macet tersebut juga menghadirkan hal gokil di atas panggung, seperti kala Tetsuya bercanda menyebut dirinya Super Junior dari Korea kala perkenalan.


"Gua Super Junior dari Korea," kata Tetsu lantas garuk-garuk kepala, "Kamu mau pisang?" lanjutnya yang meledakkan tawa penonton

Konser Perdana L Arc en Ciel di Indonesia Luar Biasa! from Kapanlagi.com



Kapanlagi.com - Indonesia, khususnya Jakarta memang tengah kebanjiran konser. Salah satu band yang tampil memukau dalam konser perdananya di Indonesia adalah L Arc en Ciel, Rabu (2/05/2012). Band yang memiliki fanbase cukup besar di Indonesia ini menampilkan sekitar 20 lagu yang merupakan hits mereka.


Konser ini semakin spesial bukan hanya karena ini adalah konser perdana L Arc en Ciel. Tapi karena penampilan mereka yang memukau lewat stage act enerjik dari masing-masing personil, lighting panggung yang begitu apik dan multimedia yang eye-catching, membuat konser ini menjadi sangat mudah untuk dinikmati. Lirik yang notabene berbahasa Jepang juga tidak menjadi halangan untuk para fans ikut bernyanyi.


Sandra, salah satu fans L Arc en Ciel yang mengaku jauh-jauh terbang dari Surabaya demi menonton penampilan Hyde cs juga mengaku sangat puas dengan penampilan L Arc en Ciel. "Gua menantikan ini selama bertahun-tahun. Selama ini gua cuma bisa melihat penampilan mereka hanya dari DVD konser-konser mereka di negara lain, dan sekarang gua bisa melihat penampilan mereka secara langsung dengan mata kepala gua. Ini benar-benar salah satu hari terbaik gua selama gua hidup," ucap Sandra.


Hal lain yang juga menakjubkan adalah fakta bahwa para personil L Arc en Ciel sudah tidak muda lagi dan mereka bisa konstan tampil dengan penuh semangat selama kurang lebih dua jam. Hujan tidak menjadi penghalang untuk para fans tetap tinggal di area konser, tetap menggoyangkan kepala, atau bahkan tetap berjoget dengan asyik bersama teman-temannya.


Secara musikalitas, tidak diragukan lagi bahwa band yang satu ini memang tergolong konsisten di jalan J-Rock dan mampu menghadirkan inovasi yang membuat fans mereka tidak bosan. Walaupun hanya berempat, musik yang mereka suguhkan terasa penuh dan tidak kosong. Secara keseluruhan, konser ini membuat para penonton dapat tersenyum puas saat berjalan menuju pintu exit, ya minimal pasti ada lah yang kebawa mimpi. Semoga mereka akan mampir lagi ke Indonesia!

L'Arc en Ciel Mengaku Super Junior from Tribunnews.com


Foto  : Vokalis band L Arc en Ciel, Hyde, beraksi dalam konser World Tour 2012 di Lapangan D Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2012). Band rock yang beranggotakan Hyde (vokalis), Ken (gitar), Tetsuya (bass) dan Yukihiro (drum) berasal dari Jepang yang didirikan pada tahun 1991 dan telah menelurkan 13 album.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tuntas sudah penasaran Cielers Indonesia. Pasalnya band idola mereka yang ditunggu sejak lama, L'Arc en Ciel alias Laruku akhirnya menyapa mereka secara langsung.

Ribuan Cielers menumpahkan gembira mereka dalam gegap gempita konser di Lapangan D, Senayan
Konser tersebut dibuka dengan sapaan berupa video pengantar tur dunia Laruku. Video tersebut tertampang pada background besar di panggung dan juga digital big screen yang berada di sisinya.

Tak lama kemudian sang bintangnya acara pun menampakan diri di atas panggung. Ibara No Namida yang disusul dengan Chase lalu Goodluck My Way menjadi tiga lagu yang mengawali perjumpaan Laruku dengan penggemarnya. Situasi di venua pun sudah bisa terbayangkan, semua melonjak kegirangan dan bernyanyi bersama. Koor panjang sukses menggema di Senayan yang juga dihiasi dengan kelap-kelip sticklight penonton yang diacungkan ke udara.

"Halo Jakarta, kami L'Arc en Ciel. Kalian senang bertemu aku? Aku juga.. Aku juga.. Jakarta selamat menikmati," ujarnya dari atas panggung dengan menggunakan bahasa Indonesia. Biar terbata, namun momen tersebut sukses lebih mendekatkan Laruku kepada Cielers Indonesia.

Judulnya memang pesta. Namun, nyatanya air mata pun turut menghiasi di tengah konser berlangsung. Nggak lain adalah Hyde sang vokalis yang nggak sanggup menahan kesedihannya. Lagu Hitomi No Junnin dan Forbidden Love terbukti mempunyai rasa emosional yang membuat Hyde meneteskan air matanya ketika menyanyikan lagu tersebut. Nggak pelak juga dengan beberapa penonton di sekitar HAI yang juga meneteskan air mata.

Namun ada tawa juga yang menghiasi panggung Laruku ini. Nggak lain adalah aksi konyol Ken sang gitaris yang menyapa penontonnya dengan bahasa Indonesia yang panjang. Sembari membaca tulisan yang sudah disiapkan.

Ken bercerita tentang pengalaman mereka di Jakarta. Mulai dari foto-foto di Kota Tua, makan nasi goreng, hingga jalan-jalan ke Pasaraya untuk membeli beberapa oleh-oleh untuk Hyde. Wayang, samurai kecil, gelang-gelang sampai gamelan kecil yang dibelinya langsung diberikan ke Hyde di atas panggung. Lucunya, Hyde nggak sungkan untuk memainkan wayang, gamelan hingga meniup seruling bambu dari atas panggung. Biar nggak piawai memainkannya, momen tersebut sangat sayang untuk dilewatkan.

Setelah encore berlangsung akhirnya giliran Tetsu yang melanjutkan sapaan dengan bahasa Indonesia. Kali ini lebih lucu, ia mengaku sebagai Suju dari Korea. Belum lagi dengan pembagian pisang dan lolipop kepada penonton. Jelas menjadi sebuah sesi yang sangat spesial antara penggemar dan idolanya.

"Gue Suju dari Korea. Upss. Suaranya mana? Apa kamu mau pisang gue? Atau kamu mau jilat lolipop gue?" ujar Tetsuya dengan terbata yang membuat dirinya geli sendiri.

Tentunya nggak hanya gimmick seperti itu saja yang membuat konser meriah. Deretan lagu yang mereka bawakan seperti Seventh Heaven, Driver's High, Stay Away, Ready Steady Go, Anata hingga Niji sukses membuat penonton nggak beranjak pergi dari tempatnya dalam konser yang berlangsung dua jam lebih tersebut.


Live Review: L'Arc-en-Ciel from Rolling Stone


Bisa dikatakan Selasa, 2 Mei 2012 adalah tanggal “Naik Haji” bagi para penikmat dan pemuja musik J-Rock di tanah air. Pasalnya, L’arc-en-ciel, band rock Jepang yang begitu ikonik dan sangat populer sejak era sembilan puluhan itu akhirnya dapat disaksikan secara langsung dalam gelaran L’arc-en-ciel World Tour 2012.

Hyde (vokal), Tetsuya (bass), Ken (gitar), dan Yukihiro (drums) memasukkan Jakarta sebagai pelabuhan kesembilan dalam rangkaian tur dua puluh tahun eksistensi mereka di industri musik dunia. Tak heran banyak dari Cielers Indonesia (sebutan bagi penggemar L’arc-en-ciel di Indonesia) yang menyebut gelaran ini sebagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.

Para penonton nampaknya ingin segera mewujudkan mimpi di tidur panjang mereka lebih awal. Ini terlihat dari adanya kerumunan yang mulai memadati Lapangan D Senayan, Jakarta sejak pukul satu siang. Padahal, jauh hari sebelumnya, pihak promotor telah menghimbau kepada para penonton agar tidak datang terlalu pagi. Toh, pada akhirnya pintu utama pun baru dibuka pukul empat sore.

Antrian mengular selepas pintu pertama dibuka akhirnya surut sekitar pukul delapan. Sayangnya, semua penonton yang sudah berada di masing-masing tiga kelas festival di depan panggung masih disuguhi panggung raksasa seluas delapan puluh meter yang sunyi dan senyap. Tiga layar LED: dua kiri-kanan dan satu LED besar yang memenuhi latar panggung juga tampak hitam gelap.

Gerimis pun sempat ingin menjadi penampil pembuka pada malam itu. Puluhan panitia yang sedang bersiap tampak kebingungan mengamankan panggung, lighting, dan kelengkapan sound system agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika hujan benar-benar turun.

Setengah jam lebih dengan panggung kosong, ketiga layar LED itu akhirnya hidup dan menayangkan tampilan visual apik sebagai intro penyambut naiknya para personel ke atas panggung. Penonton yang sudah mulai bosan sontak berteriak histeris dengan tampilan visual khas L’Anniversary Tour yang menampilkan visualisasi futuristik.

Tepat setelah video yang menampilkan Hyde dalam bentuk robot usai, kwartet asal Osaka, Jepang ini pun langsung menggebrak dengan single pembuka "Ibara No Namida." Histeria penonton semakin menjadi-jadi tatkala Hyde maju ke depan panggung di temani gitaris Ken dan Bassist Tetsuya.

Dua single anyar dari album Butterfly, “Chase” dan “Good Luck My Way” didapuk sebagai dua lagu selanjutnya. Sayang, keluaran sound yang kurang maksimal untuk band sekelas L’Arc-en-Ciel cukup mengganggu kekhidmatan para penonton.

“Halo Jakarta. Kami L’arc-en-Ciel. Kamu senang bertemu aku? Aku juga,” ucap Hyde pertama kali menyapa para penonton usai lagu ketiga. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang terbata-bata sambil sesekali melihat contekan, vokalis bernama asli Hideto Takarai ini berusaha ramah dalam sesi MC berbahasa Indonesia yang semuanya dibawakan oleh L’Arc-en-Ciel sendiri.

Konser segera dilanjutkan dengan lagu upbeat “Honey,” sebuah nomor lawas yang cukup populer dari album Ray di tahun 1999. Tak perlu menunggu lama, lagu ini langsung membuat seluruh isi Lapangan D Senayan bergema koor massal kompak.

Drummer Yukihiro yang paling pendiam diantara ketiga personil lainnya mencoba berinteraksi dengan caranya sendiri sesaat sebelum lagu “Revelation” dimainkan. Personil terakhir yang bergabung dengan L’Arc-en-Ciel itu memainkan beat drum seperti beat “We Will Rock You” milik Queen yang kemudian disambut teriakan “Ooooiii…!!!” dari para penonton.

“Hitomi No Juunin” menjadi lagu kedua yang dibawakan dari album Smile (2004) setelah “Revelation”. Lagu ini menjadi salah satu lagu yang cukup dinanti mengingat single ini pernah mondar-mandir di berbagai stasiun radio tanah air pada eranya. Dengan tempo yang lambat, lagu ini cocok untuk menjadi lagu penarik nafas sebelum akhirnya berjingkrak kembali di lagu-lagu lainnya.

“Mantap! Mantap!” ujar gitaris Ken di tengah-tengah jalannya konser. Figur paling kocak pada band yang lahir sejak 1991 ini pun memulai aksi MC Bahasa Indonesia dengan ujaran “Mantap!”.� Maksud hati ingin menceritakan pengalamannya selama di Jakarta, sesi MC Ken malah terlihat seperti sesi komedi panggung malam itu. Penonton pun dibuat tertawa terbahak-bahak oleh sang gitaris.

Di tengah-tengah sesi MC-nya, Ken memberikan buah tangan yang ia dapatkan ketika sedang berjalan-jalan di Jakarta. Sekotak paket berisi wayang, miniatur gamelan, serta sebuah suling bambu diberikan Ken kepada sang pentolan. Ketidaktahuan Hyde dalam memainkan suling yang diberikan Ken sontak jadi bahan tertawaan para penonton yang hadir.

Sesi pengundang tawa lainnya adalah ketika Tetsuya mulai menjadi MC. “Halo, gua Suju dari Korea, ooopppsss,” ujar pendiri band ini sambil bercanda. Penonton langsung tertawa secara kompak mendengar lelucon Tetsu.

“Seventh Heaven”, “Drivers High”, “Stay Away”, hingga “Ready Steady Go” secara berturut-turut dibawakan dengan penuh impresi. Tata visual panggung yang berkualitas, dengan menampilkan live viewing di LED kiri-kanan panggung tanpa delay sedkit saja membuat konser ini layak mendapat acungan dua jempol. Sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan kualitas tata suara yang tak kunjung membaik hingga akhir acara.

 Sebagai penutup, “Anata”, “The Fourth Avenue Cafe”, “Link”, hingga lagu wajib “Niji” menjadi encore yang sempurna untuk gelaran pertama Hyde cs di Tanah Air. Konserpun di akhiri dengan sesi lempar pisang dan permen lolly pop oleh bassist Tetsu yang biasa ia lakukan di setiap konsernya.

Sayangnya, sebuah proyek bernama “Bless Project” yang sempat dipersiapkan para Cielers Indonesia kurang berhasil dibawakan mengingat sukarnya koordinasi penonton yang berjumlah lebih dari tujuh ribu orang malam itu. Sekedar catatan, “Bless Project” merupakan ucapan terima kasih para penggemar untuk L’Arc-en-Ciel dengan menyanyikan lagi “Bless” di akhir konser secara bersama-sama.

Akhir kata, meskipun kurang maksimal dalam divisi suara, namun aksi panggung L’Arc-en-Ciel beserta tata visual panggung yang memukau cukup membuat penampilan debut ini sangat berkesan.

Konser L’Arc-en-Ciel Berlangsung Luar Biasa from SIDOMInews


Band rock asal Jepang, L’Arc-en-Ciel (Laruku), akhirnya menggelar konser di Indonesia pada Rabu (2/5) malam di Lapangan D Senayan, Jakarta Selatan. Ribuan penggemar pun memadati lokasi pertunjukan dan hanyut dengan suasana konser.

Euforia pun sudah mulai terasa walau Laruku belum memasuki panggung. Sorakan para penggemar pun menggema begitu layar lebar di dekat panggung memutar video ’L’Arc en Ciel World Tour 2012′. Dan akhirnya, Hyde, Tetsuya, Ken, dan Yuki, naik ke atas panggung dan membuat penonton semakin tak sabar melihat aksi mereka.

Tak lama setelah itu, keempat personel Laruku pun beraksi dan berhasil menghipnotis para fans dengan lagu-lagu mereka yang sudah tidak asing di telinga seperti ‘Ibara No Namida‘, ‘Good Luck My Way‘, ‘Honey‘, ‘Ready Steady Go‘, dan sederet lagu-lagu terkenal lainnya.

Bukan hanya lagu-lagu saja yang membuat konser terasa begitu ‘hidup’. Celetukan atau sambutan dari para personel Laruku yang menggunakan Bahasa Indonesia, sempat mengundang tawa dari para penggemar.

“Halo Jakarta. Kami L’Arc en Ciel. Kalian senang bertemu aku? Aku juga. Jakarta, selamat menikmati,” ujar Hyde terbata-bata.

Tak hanya Hyde, Tetsu yang terkenal sebagai penggemar buah pisang inipun ikut menyapa penonton dengan menyebut dirinya SuJu dari Korea sebelum akhirnya membagi-bagikan pisang dan lolipop pada fans.

Sementara itu, para selebriti tanah air rupanya tak mau ketinggalan menonton konser Laruku yang dinilai langka ini. Piyu ‘Padi’ misalnya, yang berseloroh di Twitter bahwa ia naksir vokalis Laruku, Hyde.

Utk penggemar L'arc-en-Ciel di Indonesia, ga salah kalo cewek2 pd suka sama Hyde..gw jg naksir :D
May 2, 2012 10:36 pm via UberSocial for BlackBerryReplyRetweetFavorite

@piyu_logy
Piyu

Ghaida dari JKT48 pun tak ketinggalan. Rupanya member dari sister group AKB48 ini juga penggemar berat Laruku.

Konser L'arc~en~ciel ini sudah saya tunggu Dr jaman SD akhirnya kesampaian jug a. Terima kasih yg sdh mendatangkn laruku :)))) huaaaaaa
May 2, 2012 11:41 pm via UberSocial for AndroidReplyRetweetFavorite

@ghaidaJKT48
ghaida farisya

Ken "Laruku" Borong Pajangan Tradisional Indonesia from Okezone.com



JAKARTA - Kitamura Ken (44) gitaris L’Arc En Ciel atau Laruku saat tiba di Jakarta langsung melipir ke Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, untuk memborong pajangan-pajangan khas Indonesia.

Hal itu dituturkan Neelam Vaswani tim dari promotor Maygops Studios, selaku pihak yang bertanggung jawab memboyong band asal Jepang itu ke Jakarta.

“Yang senang jalan-jalan itu Ken, sampai ke Jakarta, begitu check in langsung deh jalan-jalan. Dia beli barang tradisional, seperti pajangan dan lain-lain,” tutur Neelam kepada Okezone saat berbincang via telepon.

Dijadwalkan musisi kelahiran Osaka, 28 November 1968 itu bersama temannya, Hyde (vokal), Tetsuya (bas) dan Yukihiro (drum) tampil malam malam ini di Lapangan D Senayan Jakarta. Mereka pertama kalinya tampil di Tanah Air sejak berdiri pada 1991.

Diluar Laruku Ken memiliki proyek band bernama Sons of All Pussys (S.O.A.P) yang didirikannya bersama Yasunori "Sakura" Sakurazawa mantan drummer Laruku pada 2002. Di sana, Ken jadi gitaris juga vokalis.